Dantes peak adalah film science-adventure yang diklaim sukses menggambarkan secara relatively accurate tentang gunung berapi, a geological guidebook to dante’s peak menulis: “Dante’s peak is an all-too-rare opportunity for you to enjoy a good adventure/natural catastrophe movie, and at the same time, get a feel for how geologists (and other scientists) work”. Film yang dirilis pada tahun 1997 ini dibintangi oleh Pierce Brosnan dan Linda Hamilton. Film ini menceritakan tentang efek dari letusan gunung berapi disebuah kota fiktif, Dantes peak. Sedikit banyak film ini didasarkan pada kisah nyata letusan gunung St. Helens pada tahun 1980 di Washington.Sebenarnya telah ada beberapa film tentang volcano atau gunung berapi sebelumnya. Letusan legendaries Krakatau di tahun 1883 diceritakan dalam sebuah film berjudul krakatoa yang terdapat kesalahan ttg posisi krakatau. Krakatau di film tersebut digambarkan terletak di selat Bali (wuifh..talking about geography lesson huh?). Kemudian film Volcano dirilis beberapa bulan setelah film Dante’s peak ini. Ada banyak situasi parallel di dunia ini dimana gunung berapi menjadi point of interest. Gunung St Helen di Washington(seperti yang telah disebutkan di atas), Vesuvius di Italia, Gunung berapi di Hawaii, Selandia Baru, Pinnatubo di Flipina, Krakatau, Tambora dan Merapi di Indonesia. Mengapa gunung berapi menjadi sangat menarik untuk diangkat menjadi sebuah cerita? Karena gunung berapi dekat dengan kehidupan kita dan letusan gunung berapi telah menjadi salah satu fenomena alam yang menakjubkan sekaligus berdampak besar terhadap manusia dan lingkungan. Setiap tahunnya kurang lebih 60 gunung berapi di bumi ini meletus, dan meskipun sebagian besar atau 80% letusan ini adalah letusan di dasar samudra, namun selebihnya terjadi di daratan dan mengakibatkan kerusakan katalistik. Lebih dari setengah daripada jumlah gunung berapi aktif di dunia mengelilingi samudra Pasifik yang dikenal dengan nama cincin api atau the ring of fire. Sekitar 80% dari gunung berapi aktif ini terdapat di Negara-negara berkembang dan kurang mendapat perhatian dari segi riset dan upaya mitigasi bencananya.
No comments:
Post a Comment